Nanti malam pergantian tahun. Dari tahun 2007 ke tahun tikus tanah dalam penanggalan Tiongkok, tahun 2008. Sudah jamak merayakan tahun baru penuh kemeriahan, seraya menunggu hitungan mundur detik-detik menjelang pergantian tahun.
“5…4…3…2…1..Duar….duarr….jederr….blegarrr……”
Sekejap lalu kembang api membuncah ke udara menyambut pergantian tahun, sementara terompet terus bersahut-sahutan dengan klakson mobil.
“…tetttt…tett…tettteettt…. tin….tinnn…tiin….”
Kemeriahan seperti itu rasanya sudah biasa, jamak terjadi di sudut manapun di Indonesia. Tapi, tahukah Anda, di pelosok lain dunia ini nun jauh disana, ada ritual unik merayakan tahun baru. Sebagian masih berlangsung hingga kini, sebagian lain ditinggalkan berhubung mitos ritual itu sudah kehilangan legitimasi rasionalitasnya.
Buang Barang Usang
Jika Anda ke Italia, tepatnya di kota Naples, menjelang pergantian tahun, setiap orang sudah bersiap-siap dekat jendela rumahnya yang menghadap ke jalan. Tepat pukul 00.00, mereka akan melontar keluar semua barang-barang usang yang tak terpakai lagi. Jadi kalau Anda berjalan di kota itu pagi hari, bukan pemandangan aneh jika menemukan televisi, radio, kulkas, dan barang-barang perkakas lainnya berserakan di jalanan. Kalau Anda pemulung, ini kota yang tepat buat Anda.
Babi Bawa Hoki
Lain lagi di Austria. Babi jadi idola di malam tahun baru. Hewan bodoh yang sering menjadi bahan cemohan sebagian orang, akan menjadi orang banyak untutk menyentuhnya. Mereka percaya, bahwa menyentuh babi hidup di malam tahun baru akan membawa keberuntungan di tahun berikutnya.
Di negeri itu, ada ungkapan khas yang diucapkan ketika seseorang mendapat keberuntungan/hoki, mereka berujar “schwein gehabt” yang artinya telah mendapatkan babi.
Legenda Lemanja
Kalau Anda di Brazil, jangan heran ketika melihat sekumpulan orang berbaju putih di tepian pantai tepat detik-detik pergantian tahun. Mereka menaburkan sesuatu sembari merapalkan doa-doa atau mantra.
Mereka itu sedang menghormati Lemanja, dewa laut yang sangat dihormati warga Brazil dan sudah melegenda semenjak beratus-ratus tahun silam. Tiap tengah malam menjelang pergantian tahun baru, orang Brazil akan berbondong-bondong menaburkan bunga-bunga di lautan. Kemudian mengubur buah mangga, pepaya, dan semangka di pasir pantai sebagai tanda penghormatan terhadap dewa Lemanja.
“tahun baruan dimana, lu?” tanya kawanku
“nguli depan komputer” jawabku.
0 komentar:
Posting Komentar